Penyakit Diare
Senin, 03 Februari 2014
Daerah-daerah Fungsional di Korteks Serebri
Daerah-daerah Fungsional di
Korteks Serebri
Korteks serebri terdiri atas banyak lapisan sel saraf yang
merupakan substansi kelabu serebrum. Korteks serebri ini tersusun dalam banyak
gulungan-gulungan dan lipatan yang tidak teratur, dan dengan demikian menambah
daerah permukaan korteks serebri, persis sama seperti melipat sebuah benda yang
justru memperpanjang jarak sampai titik ujung yang sebenarnya. (Pearce, Evelyn
C, 2010)
Korteks serebri
dibagi menjadi beberapa bagian. Beberapa daerah tertentu korteks serebri telah
diketahui memiliki fungsi spesifik. Bodmann telah membagi korteks serebri
menjadi 47 area berdasar struktur selular. Korteks serebri memiliki area primer
dan asosiasi untuk berbagai fungsi. Area
primer adalah daerah dimana terjadi
persepsi atau gerakan. Area asosiasi diperlukan untuk integrasi dan peningkatan perilaku
dan intelektual. (Budianto, 2005)
Korteks frontalis merupakan area
motorik primer yaitu area 4 Brodmann yang bertanggung jawab untuk
gerakan-gerakan volunteer. Area ini terletak disepanjang gyrus presentralis. Korteks pramotorik, area 6, bertanggung jawab
gerakan terlatih seperti menulis, mengemudi, atau mengetik. Area 8 dinamakan
lapang padang pandang frontal, bersama area 6, bertanggung jawab atas gerakan
menyidik volunteer dan deviasi konjugat dari mata dan kepala. Gerakan mata
volunteer mendapat input dari area 4,6,8,9 dan 46. (Price dan Wilson, 2006)
Area 44 dan 45
adalah area bicara motorik broca, bertanggung jawab atas pelaksanaan motorik
bicara. Daerah Broca ini merupakan
bagian paling bawah pada korteks motorik dan mempunyai hubungan dengan
kemampuan berbicara seseorang. Pada orang-orang yang lazim menggunakan anggota
badannya sebelah kanan, Daerah Broca
terletak pada sisi kiri hemisfer,
sebaliknya pada orang-orang kidal,
Daerah Broca terletak pada sisi kanan
hemisfer. Namun apabila lesi akan dapat menyebabkan gangguan bicara (afasia).
(Mardjono dan Sidharta, 2008)
Area Wernicke adalah area bicara
sensorik, dihubungkan dengan area broca oleh berkas serabut saraf yang disebut fasciculus arcuata. Area ini membentuk pemahaman bahasa tulisan dan lisan
serta memungkinkan orang dapat membaca sebuah kalimat, mengerti kalimat
tersebut, dan mengucapkannya dengan suara keras. (Snell, 2007)
Keadaan bangun
dan tingkat kesadaran dikendalikan oleh formation retikularis. Jaras asendens
multiple yang membawa informasi sensorik ke pusat-pusat yang lebih tinggi
dihantarkan melalui formation reticularis yang akan memproyeksikan informasi
ini ke berbagai bagian korteks serebri, serta menyebabkan seseorang yang sedang
tidur terbangun. Bahkan, saat ini diyakini bahwa keadaan sadar bergantung pada
proyeksi informasi sensorik yang continue ke korteks. (Snell, 2007)
Telah diketahui
bahwa hipokampus berkaitan dengan perubahan memori baru menjadi memori jangka
panjang. Lesi pada area ini menyebabkan hilangnya ingatan baru. Memori kejadian
masa lalu yang sudah tersimpan sebelum timbul lesi biasanya tidak terpengaruh.
(Price dan Wilson, 2006; Snell, 2007)
Langganan:
Komentar (Atom)